Wajib Tahu Mengenal Bisnis Franchise

Dunia bisnis memang penuh perkembangan. Di Indonesia sendiri, berbagai sektor bisnis dapat berkembang dengan pesat. Sebut saja seperti konstruksi, perdagangan, keuangan dan tak ketinggalan bidang jasa. Tidak heran, banyak investor asing maupun lokal yang mempercayakan urusan bisnisnya di Indonesia. Mereka berlomba untuk mendapatkan keuntungan dengan berbagai strategi pemasaran, salah satunya dengan cara membuka franchise.

Bisnis franchise tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Di Indonesia, bisnis franchise mungkin lebih akrab dengan sebutan usaha waralaba. Kata waralaba sendiri berasal dari bahasa Indonesia, yakni kata wara yang berarti lebih atau istimewa; dan kata laba yang berarti keuntungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha waralaba merupakan usaha yang mendatangkan keuntungan lebih.

Tak kenal maka tak sayang. Bisnis bukan hanya persoalan angka modal, tapi juga bagaimana proses menjalankannya. Sebagai pebisnis pemula, tentu penting bagi Anda untuk mengetahui usaha apa yang ingin dijalani. Terutama bagi yang ingin menjalankan usaha waralaba. Anda perlu tahu apa itu bisnis franchise atau waralaba, apa saja jenis usaha waralaba, alasan mengapa Anda harus terjun dalam bisnis ini, keuntungan dan kelemahannya, hingga sedikit pengetahuan mengenai bagaimana sejarah dari usaha waralaba.

Sejarah singkat

Sebenarnya usaha waralaba sudah dikenal sejak 200 tahun sebelum Masehi. Di mana ketika itu ada seorang pengusaha dari China yg ingin memperluas distribusi merek dagangnya dengan membangun konsep rangkaian toko. Setelah itu, metode ini dilakukan sang pengusaha Gereja di Perancis buat mendelegasikan kekuasannya dalam para pedagang pada tahun 1200.

Di Amerika, sistem franchise ini diperkenalkan dalam tahun 1851. Di mana waktu itu Singer Sewing Machine Company ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun kala itu perusahaan milik Isaac Singer tadi gagal menjalankannya, tapi sampai waktu ini dia masih dikenal sebagai pioner usaha waralaba di Amerika. Langkah Singer kemudian diikuti sang perusahaan-perusahaan besar lainnya, seperti General Motors Industry & juga Coca Cola.

Dewasa ini, usaha waralaba yang sedang berkembang pesat adalah waralaba rumah makan cepat saji. Di Amerika, sistem franchise rumah makan cepat saji ini pertama kali dirintis oleh perusahaan A&W Root Beer pada tahun 1919. Kemudian pada tahun 1935 diikuti oleh Howard Deering Johnson yang berkerja sama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli restoran-restoran modern.

Di Indonesia sendiri, usaha waralaba mulai berkembang pada tahun 1950. Usaha waralaba ini berkembang berkat kemunculan dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Sistem pemasaran ini semakin dikenal masyarakat Indonesia pada tahun 1970. Saat itu diputuskan bahwa franchisee (pembeli merek dagang) tak hanya sekedar sebagai penyalur, tapi juga diperbolehkan untuk bisa memproduksi produk yang dibelinya.

Apa itu bisnis franchise?

Bisnis franchise dapat dikategorikan sebagai salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan besar dan terkenal. Franchise atau waralaba merupakan sebuah sistem yang menghubungkan franchisor atau pewaralaba dan franchisee atau terwaralaba. Pengertian mudahnya, franchisor adalah sang pemilik merek dagang sedangkan franchisee adalah pihak yang membeli dan kemudian bertanggung jawab atas merek dagang franchisor.

Bisnis franchise ini menolak diskriminasi. Siapa saja bisa menjadi franchisee. Anda yang memiliki modal kecil atau besar, di mana pun Anda tinggal, siapapun, dan lain sebagainya. Usaha ini ramah bagi semua orang yang ingin memiliki usaha sendiri. Bahkan Anda tak perlu membangun usaha dari nol karena sudah membeli merek dagang yang terkenal.

Jenis-jenis bisnis franchise

Berbagai usaha waralaba menjamur di seluruh Indonesia. Hampir semua sektor bisnis dilahap habis, namun usaha waralaba di bidang jasa dapat didaulat menjadi pemenang. Sebut saja seperti laundry kiloan, minimarket, makanan siap saji, travel hingga salon kecantikan. Namun, apa saja jenis dari bisnis franchise ini?

Distributorships (product franchise)

Jenis usaha waralaba ini lebih memfokuskan diri pada produk yang akan dijual. Biasanya para franchisor memberikan hak untuk menjual produk hasil produksinya. Kerjasama ini dapat bersifat ekslusif ataupun nonekslusif, tergantung dari perjanjian yang telah disepakati oleh franchisor dan franchisee.

Chain-stale business

Jenis usaha waralaba ini merupakan jenis yang paling banyak digunakan oleh pengusaha waralaba di Indonesia. Para franchisee membeli dan mengikuti secara keseluruhan metode-metode yang digunakan oleh franchisor. Mulai dari bahan yang digunakan, lokasi penjualan, desain, perekrutan karyawan dan lain-lain. Semuanya di bawah pengawasan franchisor.

Manufacturing atau processing plants

Jenis usaha waralaba ini pasti lebih banyak diminati. Sayangnya, tak semua pebisnis bisa membagikan resep rahasia perusahaannya bagi orang ketiga. Tapi franchisor yang menganut jenis usaha waralaba ini akan memberitahukan segala sesuatu tentang usahanya pada franchisee. Bahkan sampai resep-resep rahasia yang membuat usahanya sukses.

Mengapa bisnis franchise?

Usaha waralaba ini dapat dikatakan sebagai bentuk usaha yang simbiosis mutualisme. Mengapa demikian? Karena franchisor dan franchisee sama-sama saling membutuhkan dan menguntungkan satu sama lain. Bagi franchisor, adanya franchisee merupakan sebuah anugerah karena tak perlu mengeluarkan modal untuk memperluas jaringan produk dan konsumennya. Merek dagang yang franchisor usung pun akan semakin terkenal.

Para franchisee pun membutuhkan produk terkenal dan mudah untuk dipasarkan. Seorang pembeli merek dagang tak perlu lagi repot membangun usahanya dari nol. Bisa dibilang, bisnis franchise ini merupakan bisnis yang tidak berisiko tinggi. Para franchisee juga tidak perlu merencanakan strategi pemasaran yang rumit untuk dapat memasarkan produknya. Jelas, karena telah membeli produk yang sudah akrab di tengah masyarakat.

Ada keuntungan, ada pula kelemahan. Seminim apapun risiko yang ditawarkan oleh bisnis franchise, tetap saja ada risiko yang harus anda jalani sebagai franchisee. Anda memang akan mendapatkan keuntungan dari membuka gerai dari produk yang sudah terkenal, namun kewajiban tetaplah kewajiban. Selain membayar pembelian merek dagang, franchisee tetap harus membayar biaya dan royalti dari merek dagang yang dibeli.

Selain itu, franchisee memberi kontrol atas bisnis yang tengah dijalani dan kadang kehilangan identitas diri sendiri. Hal ini disebabkan karena kebanyakan pelanggan tak tahu siapa pemilik Alfamart lokal, Mc Donalds dan beberapa gerai franchise yang berada di lingkungan sekitar. Ditambah lagi pengawasan yang begitu ketat dari franchisor. Seorang franchisee harus tetap mengikuti pedoman yang telah disepakati pada kesepakatan awal.

Bagaimana memulainya?

Sebelum memulai sebuah bisnis, tentu Anda harus mengetahui terlebih dahulu bisnis apa yang ingin dijalankan. Bahkan bisa melakukan sebuah riset kecil di lingkungan Anda. Apa yang masyarakat sekitar butuhkan, apa yang tidak ada di lingkungan, dan lain sebagainya. Tentu sangat menarik jika bisa menjadi pelopor untuk masyarakat sekitar tempat tinggal Anda.

Setelah menemukan apa yang tidak ada, Anda bisa memulai untuk mencari perusahaan yang sesuai dengan keinginan dan modal yang dimiliki. Anda bisa memilih berbagai jenis pilihan bisnis franchise yang ada di Indonesia. Jika ingin membuka bisnis sendiri, mulailah untuk mencari tahu lebih dalam mengenai bisnis ini. Nantinya, Anda tidak hanya jadi seorang pelopor, tapi juga bisa memiliki merek dagang sendiri. Selamat mencoba!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...