Wajib Tahu Fakta Tentang Semen Tonasa
Saat ini, pembangunan infrastruktur di Indonesia tumbuh dengan pesat. Seiring proses urbanisasi, berbagai kebutuhan pembangunan baik properti, jalan, jembatan dan banyak sekali fasilitas lain terus berkecimpung kian hari kian marak. Untuk memgiringi pertumbuhan yang berkembang pesat ini, beberapa pihak mulai melirik bisnis dibidang penghasil bahan baku pembangunan, keliru satunya bisnis dibidang tersebut merupakan pengolahan semen sebagai bahan baku sentral.
Mulai abad ke 20, beberapa perusahaan mulai berdiri. Beberapa memulai usaha menggunakan melakukan kolaborasi menggunakan pihak luar negeri. Seiring berkembangnya masa, bisnis ini kian berkembang dan masing-masing perusahaan mulai membuatkan sayapnya dengan menggandeng perusahaan lain & juga berbagi bisnisnya menggunakan tidak terpaku hanya pengolahan semen namun juga penyedia berbagai bahan material lain menjadi bahan baku bangunan. Salah satu semen yg turut meramaikan industri pada Indonesia adalah semen Tonasa.
A. Profil
PT Semen Tonasa merupakan penghasil semen terbesar yang menguasai Kawasan Timur Indonesia. Pabrik PT Semen Tonasa menempati lahan seluas 715 hektar yg terletak pada Desa Biringere, Bungoro, Pangkep, lebih kurang 68 kilometer menurut sentra kota Makassar. Perseroan yg mempunyai kapasitas terpasang 5.980.000 ton semen per tahun ini, memiliki empat unit pabrik, yaitu Pabrik Tonasa II, Pabrik Tonasa III, Pabrik Tonasa IV & Pabrik Tonasa V. Keempat unit pabrik tersebut menggunakan proses kemarau menggunakan kapasitas masing-masing:
? 590.000 ton semen pertahun buat Unit II & III
? Dua.300.000 ton semen per tahun untuk Unit IV
? Dua.500.000 ton semen buat Unit V
Perseroan berdasarkan anggaran dasar merupakan produsen semen pada Indonesia yg telah memproduksi serta menjual semen pada pada negeri dan mancanegara sejak tahun 1968.
B. Sejarah
PT Semen Tonasa didirikan sesuai TAP MPRS No.II/MPRS/1960 lepas lima Desember 1960 dengan kepemilikan 100% pemerintah. Tonasa I beroperasi dengan kapasitas 120.000 ton per tahun. Tahun 1984, Tonasa I tidak boleh operasionalnya karena alasan irit. Setelah beberapa waktu, PT tonasa balik bangkit menjadi PT Tonasa II. Tahun 1980, Tonasa II beroperasi dengan kapasitas terpasang 510.000 ton per tahun. Tahun 1991 dilakukan optimalisasi sehingga kapasitas Tonasa II sebagai 590.000 ton per tahun.
Setelah itu,ada lagi Tonasa III yg adalah sayaptonasa II. Tahun 1985, Tonasa III beroperasi dengan kapasitas terpasang 590.000 ton per tahun. Kemudian Tahun 1996, Tonasa IV beroperasi dengan kapasitas 2,3 Juta ton per tahun pada waktu yang bersamaan beroperasi pula power plant 1 menggunakan kapasitas dua x 25 MW. Tonasa V beroperasi secara komersil semenjak 1 Februari 2013. Pabrik Tonasa V memiliki kapasitas terpasang 2,5 juta ton per tahun. Pabrik Tonasa V & Pembangkit Listrik 2 x 35 MW diresmikan sang Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) dalam tanggal 19 Februari 2014.
C. Sistem produksi
Proses produksi perseroan bermula dari aktivitas penambangan tanah liat dan batu kapur pada kawasan tambang tanah liat dan pegunungan batu kapur lebih kurang pabrik hingga pengantongan semen zak di unit pengantongan semen. Proses produksi perseroan secara terus menerus dipantau sang satuan Quality Control guna mengklaim kualitas produksi. Lokasi pabrik perseroan yg berada pada Sulawesi Selatan merupakan daerah strategis untuk mengisi kebutuhan semen pada Kawasan Timur Indonesia.
Dengan didukung oleh jaringan distribusi yang tersebar & diperkuat sang delapan unit pengantongan semen yang melengkapi sarana distribusi penjualan, telah mengakibatkan perseroan menjadi pemasok terbesar pada tempat tadi. Kedelapan unit pengantongan semen berlokasi di Bitung, Palu, Banjarmasin & Ambon menggunakan kapasitas masing-masing 300.000 ton semen per tahun dan di Makassar, Bali & Samarinda menggunakan kapasitas masing-masing 600.000 ton semen per tahun, & pada Pontianak dengan kapasitas 150.000 ton semen per tahun.
Sarana pendukung operasi lainnya yang berkontribusi akbar terhadap pencapaian keuntungan perusahaan adalah utilitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2x25 MW yg berlokasi di Desa Biringkassi, Kabupaten Pangkep, lebih kurang 17 km menurut lokasi pabrik.
D. Sistem distribusi
Pendapatan primer perseroan adalah hasil penjualan Semen Portland (OPC), Semen Non OPC yaitu Tipe Komposit (PCC) beredar pada wilayah Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku & Papua. Didukung dengan merk produk yg solid pada Kawasan Timur Indonesia, perseroan berusaha secara terus menerus mempertahankan brand image produk dengan menjaga kestabilan pasokan produk pada pasar semen, selain itu dukungan sistem distribusi yg optimal pula merupakan unsur kesuksesan penjualan semen perseroan.
Disamping itu, penjualan ekspor pula dilakukan perseroan bila terjadi kelebihan produksi sesudah pemenuhan pasar dalam negeri. Sejak 15 September 1995 perseroan terkonsolidasi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (sebelumnya PT Semen Gresik (Persero) Tbk.) sebagai sebuah holding company.
Lebih dari satu dekade, perseroan berbenah dan berupaya keras menaikkan nilai perseroan pada mata pemegang saham dan stake holder. Berbagai terobosan taktik & acara kerja pada meningkatkan kinerja perseroan secara terintegrasi terus dipacu untuk mewujudkan visi perseroan menjadi penghasil semen yg terefisien dan mempunyai keunggulan yg kompetitif diantara para penghasil semen lainnya.
Di mulai tahun 2009 sampai waktu ini, perseroan melaksanakan pembangunan Pabrik Tonasa V yg nantinya diperlukan beroperasi menggunakan kapasitas 2.500.000 ton pertahun menggunakan dukungan pembangkit listrik 2x35MW dengan pembiayaan proyek tersebut bersumber berdasarkan dana sendiri perseroan & kredit pembiayaan sindikasi perbankan nasional. Pembangkit listrik tadi di targetkan akan beroperasi normal pada tahun 2013.
Demikian paparan tentang semen Tonasa yang bervisi ?Menjadi perusahaan persemenan terkemuka pada Asia menggunakan tingkat efisiensi tinggi? Ini. Semoga industri yang berkembang di Indonesia bisa terus maju dalam menaikkan kualitas namun jua diikuti dengan teknologi ramah lingkungan. Selain itu, dengan berkembangnya industri persemenan diperlukan tetap bisa mempertahankan saham lebih banyak didominasi pada tangan bangsa dan selalu pro rakyat.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...