Wajib Tahu Kisah Perjalanan Bisnis Rachman Halim
Penggemar rokok Gudang Garam seharusnya familiar menggunakan nama ini. Dia merupakan pemimpin menurut perusahaan rokok Indonesia, Gudang Garam, yang berbasis pada Kediri, Jawa Timur. Dengan total kekayaan mencapai dua miliar Dollar Amerika, putra pertama berdasarkan Surya Wonowidjojo (pendiri Gudang Garam) ini merupakan orang terkayake-6 di Indonesia dalam tahun 2008, ke-4 pada Asia Tenggara dalam tahun 2004 dan ke-214 pada dunia dalam tahun 2005 berdasarkan majalah Forbes.
Apabila Anda mengetik nama ?Rachman Halim? Di Google, output yang Anda dapatkan mungkin kebanyakan berisi tentang kematiannya. Kematiannya ini memang sangat disayangkan oleh sejumlah orang. Menurut orang-orang yang mengenalnya, Rachman adalah sosok yg rendah hati, dermawan, dan merakyat.
Sekilas tentang Rachman Halim
Pria yg lahir di Kediri pada lepas 30 Juli 1947 ini mempunyai nama lain Tjoa To Hing. Ayahnya membentuk PT Gudang Garam Tbk pada tahun 1958, tepatnya pada tanggal 26 Juni. Ayahnya yang memang menyiapkan Halim menjadi penerusnya menyuruhnya buat belajar mengenal semua jenis pekerjaan teknis. Sepuluh tahun sehabis Gudang Garam dibangun, ayah Halim baru mulai menikmati kesuksesan yang telah diupayakannya. Gudang Garam berubah sebagai perusahaan Perseoran Terbatas (PT) & mendapatkan fasilitas PMDN pada tahun 1971.
Dengan status PT-nya itu, Gudang Garam mengalami perkembangan yg pesat, baik dari segi kualitas produksi, manajemen, juga teknologi. Pada tahun 1979, Gudang Garam mulai menghasilkan Sigaret Kretek Mesin (Susu Kental Manis). Produksi Susu Kental Manis ini nir merubah sifat Gudang Garam menjadi perusahaan yg menganut sistem padat karya.
Pada tahun 1984, akhirnya Halim diangkat sebagai direktur primer menurut Gudang Garam. Setahun kemudian ayahnya wafat menggunakan reputasi baik yang masih melekat di pikiran para pegawainya. Dengan omset mencapai 1,1 triliun Rupiah, Halim terus membuatkan perusahaan keluarganya ini sampai bisa meraih gelar perusahaan terbesar pada Asia Tenggara versi Majalah The Economist London.
Manajemen yang awalnya masih bersifat tradisional kemudian secara perlahan diubah dengan menerapkan prinsip-prinsip modern. Ekspansi yang dilakukan Halim terhadap Gudang Garam telah merambah ke bidang perbankan perhotelan dan industri kertas pembungkus rokok. Produksi terakhirnya bahkan telah diekspor ke China, yang pada awalnya merupakan negara pemasok kertas rokok bagi Gudang Garam.
Bergabung dengan Gudang Garam
Halim mulai bergabung dengan “kerajaan” ini pada tahun 1969. Pada tahun 1987, suami dari Feni Olivia dan ayah dari dua anak ini memberikan lapangan kerja bagi lebih dari 41.000 orang Di bidang tanggung jawab sosial, Halim menyumbangkan bangunan-bangunan layanan umum di Kediri. Ia menyumbangkan lampu penerangan jalan, pemandian umum, gedung nasional, gedung PMI, beberapa ruas jalan baru, dan sebagainya.
Pria lulusan Sekolah Menengah Atas ini lebih banyak belajar menurut ayahnya. Dalam bisnis sejenis, Halim berada paling depan diantara rival-rivalnya. Gabungan Pengusaha Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) mencatat Gudang Garam meraih 45% pangsa pasar kretek pada antara 10 pabrik rokok kretek nasional pada tahun 1988.
Sebagai bentuk penguatan struktur permodalan & posisi keuangan perusahaan, dalam tahun 1990 Gudang Garam melakukan penawaran generik buat menjual sebagian saham perusahaan pada warga melalui bursa pengaruh. Setahun lalu, Gudang Garam menyebarkan bisnis pada bidang kertas industri melalui PT Surya Pamenang yang terletak pada kediri. PT Gudang Garam Tbk hampir mempunyai 100% saham berdasarkan PT Surya Pamenang. Pengembangan bidang bisnis ini bertujuan buat mengklaim kualitas bahan pengepakan.
Meskipun pemasarannya terkonsentrasi pada dalam negeri, produk Gudang Garam sudah dikenal pada negara tetangga misalnya Malaysia & Singapura. Bersama dengan rokok Djie Sam Soe, Gudang Garam dikenal sebagai pelopor pembuka pasar pada luar negeri. Di Jepang tercatat terdapat sekitar 650 kios yg menjajakan Gudang Garam. Sampai saat ini, Gudang Garam memiliki 14 merek produk. Dengan total keuntungan mencapai 700 milyar Rupiah per tahun, Halim berpotensi buat terus membuatkan investasinya.
Di usianya yang ke-53, Halim menaruh posisi Direktur Utamanya & lalu beralih sebagai presiden komisaris berdasarkan Gudang Garam. Menurut Ismanu Soemiran, Ketua Umum Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI), Halim yg kini menjadi komisaris makin memantapkan posisi Gudang Garam menjadi leader pada industri rokok.
Rachman Halim, yang populer sederhana & peduli terhadap orang lainnya ini, pernah menaruh hibah rumah kepada karyawan yang sudah mengabdi lama pada Gudang Garam. Pemberian hadiah itu dia lakukan saat perayaan ulang tahun Gudang Garam ke-50, yaitu pada tanggal 25 Juni 2008. Sayangnya, sekitar satu bulan lalu, laki-laki yang kekayaannya setara dengan Stanley Ho (beranjak di bidang judi), keluarga Koo Chen-hu (perbankan), dan Yamauchi Hiroshi (Nintendo) ini mangkat dalam usia yg ke-61.
Kematian Halim merupakan bentuk kisah sedih tersendiri bagi rakyat Kediri. Ia tewas di Mount Elizabeth Hospital di Singapura dalam tahun 2008 karena menderita penyakit jantung koroner.Hal ini tidak dilebih-lebihkan lantaran perkenomoian kota Kediri tidak bisa dipisahkan menurut kinerja pabrik rokok super besar itu. Jenazahnya diterbangkan ke Indonesia memakai pesawat carter ke Surabaya. Selanjutnya, jenazahnya dibawa dengan helikopter milik Gudang Garam dan mendarat pada helipad kompleks pabrik GG unit III. Ribuan masyarakat lebih kurang dan buruh PT Gudang Garam Tbk memenuhi jalan menuju rumah sedih Halim. Menurut Wali Kota Kediri dalam ketika itu, Halim adalah seseorang penguasa yg ramah, hening, dan baik.
Kunci sukses perusahaan
Kesuksesan Halim memang nir terlepas menurut bimbingan ayahnya yang terus membimbing Halim. Keberhasilan Gudang Garam pun tidak lepas berdasarkan pandangan hidup Almarhum Surya Wonowidjojo (ayah Halim) yg sebagai falsafah perusahaan, yaitu Catur Dharma Perusahaan.
Catur Dharma Perusahaan terdiri atas empat poin penting: kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi rakyat luas adalah suatu kebahagiaan; kerja keras, giat, amanah, sehat, dan beriman merupakan prasyarat kesuksesan; kesuksesan nir bisa terlepas berdasarkan peranan dan kerjasama menggunakan orang lain; dan karyawan adalah kawan usaha yang primer.
Poin keempat yg berbunyi ?Karyawan merupakan mitra bisnis yang utama? Tampaknya ditanggapi serius sang Halim dan ayahnya. Seperti yang telah disebutkan, seluruh karyawannya menghormati Halim, bukan karena segan. Halim senantiasa membuat suasana yg benar-sahih kekeluargaan pada perusahaan sebanyak itu. Tidak bisa dipungkiri, interaksi antara karyawan, buruh, & perusahaan pun terjalin dengan sangat baik. Hubungan seperti ini?Yg sporadis ditemui di perusahaan lain, terutama perusahaan akbar?Adalah bentuk keberhasilan tersendiri yg dicapai sang Halim. Dan bentuk kesuksesan misalnya ini merupakan bentuk kesuksesan yang perlu dicontoh oleh perusahaan-perusahaan lain.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...