Wajib Tahu Kisah Perjalanan Bisnis Ciputra
Indonesia memiliki poly pengusaha kaya yg sukses hingga namanya tenar pada publik mancanegara. Bahkan sebagian dari mereka dari dari kalangan tidak mampu. Salah satunya merupakan Ir. Ciputra. Pada tahun 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, & pada peringkat ke-27 tercantum nama Ir. Ciputra menggunakan total kekayaan US$ 950 juta. Ciputra berasal berdasarkan Parigi, Sulawesi Tengah. Sejak kecil Ciputra sudah mencicipi kesulitan dan kepahitan hidup. Bapaknya, Tjie Siem Poe, pernah ditangkap dengan tuduhan sebagai mata-mata Belanda/Jepang. Mirisnya, bapaknya nir pernah kembali lagi dalam tahun 1944.
Image Credit |
Saat remaja Ciputra mengenyam pendidikan Sekolah Menengah pertama & Sekolah Menengah Atas di SMP/Sekolah Menengah Atas Frater Don Bosco di Manado. Tamat SMA, Ciputra berkelana menuju pulau Jawa. Ia lalu mendaftar kuliah pada Institut Teknologi Bandung. Pada semester empat masa kuliah, ia bersama 2 temannya mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan yg berkantor pada sebuah garasi. Dan setelah Ciputra lulus ITB dengan gelar insinyur pada tahun 1960, ia pun pindah ke Jakarta
Lalu Ciputra memulai rangkaian kariernya di Jaya Group, sebuah perusahaan daerah milik Pemda DKI. Ciputra bekerja di Jaya Group menjadi direksi sampai menggunakan usia 65 tahun, & sehabis itu berganti posisi menjadi penasihat. Di perusahaan tadi, Ciputra diberi kebebasan untuk berinovasi, termasuk di antaranya pembangunan proyek Ancol.
Kemudian Ciputra mendirikan Metropolitan Group beserta dengan Sudono Salim (Liem Soe Liong), Sudwikatmono, Budi Brasali dan Ibrahim Risjad. Ciputra, dalam saat itu, duduk sebagai direktur primer di Jaya Group dan pada Metropolitan Group sebagai presiden komisaris. Akhirnya Ciputra mendirikan grup perusahaan famili, Ciputra Group.
Image Credit
Pada tahun 1997 jelang kejatuhan Orde Baru, terjadilah krisis ekonomi yang berdampak sangat akbar terhadap perekonomian makro Indonesia. Krisis tersebut turut menimpa 3 class usaha yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Di sisi lain, Bank Ciputra yang didirikannya pun terpaksa ditutup oleh Pemerintah karena dianggap tidak layak buat tetap beroperasi.
Asuransi Jiwa Ciputra Allstate yg baru dirintis menjelang krisis pun terpaksa ikut ditutup. Dan dengan adanya kebijakan moneter dari pemerintah dan diskon bunga menurut beberapa bank, beliau mendapat kesempatan buat merestrukturisasi balik utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit balik & kini Group Ciputra telah mampu melakukan perluasan usaha di dalam & ke luar negeri.
Pengalaman jatuh bangunnya usaha Ciputra tak lantas membuatnya patah arang, asam garam pengalaman malah mendidik karakternya sebagai akibatnya Ciputra sukses membawa bisnisnya menuju kesuksesan seperti yang sanggup kita saksikan kini . Di samping itu, pengalaman-pengalaman yang telah dilewati sang Ciputra nir sedikit pun membuat dirinya pelit. Kini Ciputra mampu dikatakan menjadi sosok dermawan yg bersedia menyisihkan sebagian pendapatannya bagi mereka yang kurang beruntung.
Bakat berbisnis Ciputra
Bakat Ciputra dalam bidang kewirausahaan sudah terlihat sejak usianya 12 tahun. Setelah ia kehilangan ayahnya yg mati di sel tahanan tentara pendudukan Jepang atas tuduhan palsu karena dianggap mata-mata Belanda. Akan tetapi, situasi itulah yang menghidupkan tekad dan keputusannya untuk mempunyai asa tinggi yaitu bersekolah di Pulau Jawa demi masa depannya yg lebih baik & bebas berdasarkan kemiskinan dan kemelaratan.
Keseluruhan pendidikan masa muda Ciputra merupakan gabungan dari pendidikan akademis serta non akademis, di dalam kelas dan juga di luar kelas. Inilah yang disebut sebagai sekolah kehidupan yang membuat seorang Ciputra tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan utuh.
Oleh sebab itu tidak mengherankan bila Ciputra saat ini berpendapat bahwa pendidikan yang paling baik adalah pendidikan yang membangun manusia seutuhnya. Beberapa ciri pendidikan tersebut adalah dengan membangun moral, mendorong kreativitas dan mendidik karakter-karakter mandiri siswa-siswinya. Mungkin itu juga sebabnya karya-karya besar Ciputra sangatlah beragam, karena hampir menyentuh semua subsektor properti yang ia jamah.
Bayangkan, ia kini mengendalikan 5 kelompok usaha yaitu Jaya, Metropolitan, Pondok Indah, Bumi Serpong Damai, dan Ciputra Development yang masing-masing memiliki bisnis inti di sektor properti. Proyek kota barunya kini berjumlah 11 buah tersebar di Jabotabek, Surabaya, dan di Vietnam dengan luas lahan meliputi 20.000 hektar lebih. Keseluruhan kota baru yang didirikannya itu adalah Bumi Serpong Damai, Pantai Indah Kapuk, Puri Jaya, Citraraya Kota Nuansa Seni, Kota Taman Bintaro Jaya, Pondok Indah, Citra Indah, Kota Taman Metropolitan, CitraRaya Surabaya, Kota Baru Sidoarjo, dan Citra Westlake City di Hanoi, Vietnam.
Proyek-proyek propertinya juga sangat berkelas dan menjadi trend setter di bidangnya. Lebih dari itu, proyek-proyeknya juga merupakan magnet bagi pertumbuhan wilayah di sekitarnya. Adapun sebenarnya Grup Ciputra merupakan kelompok usahanya yang kelima dan berawal dari PT Citra Habitat Indonesia, yang pada awal 1990 diakui sisi seluruh sahamnya dan namanya diubah menjadi Ciputra Development (CD). Ciputra menjadi dirutnya dan uniknya keenam jajaran direksinya diisi oleh anak dan menantu Ciputra.
Image Credit
Pertumbuhan Ciputra Development pada waktu belakangan ini terasa sangat menonjol dibandingkan keempat kelompok usaha Ciputra lainnya. Dengan usianya yang sangat muda, Ciputra Development justru adalah kelompok usahanya yang pertama go public di pasar modal pada Maret 1994. Baru beberapa bulan kemudian Jaya Real properti menyusul. Total aktiva Ciputra Development pada Desember 1996 berkisar Rp. 2,85 triliun, dengan laba pada tahun yang sama mencapai Rp. 131,44 miliar.
Ciputra Development sendiri memiliki banyak karya yaitu Perumahan Citra 455 Ha, Citraraya Kota Nuansa Seni di Tangerang seluas 1.000 Ha, Citraraya Surabaya 1.000 Ha, dan Citra Indah Jonggol. 1.000 Ha. Belum lagi proyek hotel dan mal yang dikembangkannya, seperti Hotel dan Mal Ciputra, serta super blok seluas 14,5 hektar di Kuningan Jakarta. Grup Ciputra juga mengembangkan Citra Westlake City seluas 400 hektar di Ho Chi Minh City, Vietnam. Pembangunannya diproyeksikan selama 30 tahun dengan total investasi US$2,5 miliar.
Sosok yang gemar memberi
Ciputra saat ini bekerja giat untuk mentransformasikan ilmu entrepreneurship kepada enam juta TKI di luar negeri. Melalui yayasan Ciputra Entrepreneurship Foundation, ia menawarkan kelas untuk mengambil bahasa Inggris, dan keterampilan komputer, untuk pekerja migran yang telah bekerja ke tempat-tempat seperti Hong Kong atau Singapura untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Yayasan ini rutin menawarkan kelas untuk para pekerja. Harapannya, ketika mereka sudah kembali ke rumah, maka mereka akan dilengkapi dengan pengetahuan untuk memulai bisnis mereka sendiri. Dari kedermawanannya ini, maka Channel NewsAsia Singapura pun memberikan penghargaan bergengsi kepada Ciputra, begawan properti tersebut berupa Lifetime Achievement Luminary Award 2013.
Penghargaan yg didapat sang Ciputra ini adalah satu bentuk pengakuan terhadap kiprah chairman imperium bisnis Ciputra Group yang dievaluasi konsisten pada mengembangkan sumber daya insan (SDM) berjiwa entrepreneur, pengembang properti, filantropis, serta visionaris. Karya dan pengabdian Ciputra ini penilaiannya dilakukan sang dewan juri yang terdiri atas Arnoud De Meyer (Presiden Singapore Management University), Walter Fernandez (Managing Director MediaCorp Press), Teo Eng Cheong (CEO International Enterprise Singapore), Debra Soon (Channel News Asia, Media Corp), & Valerio Nannini (Managing Director Nestle Singapore).
Kalau kita cermati, Lifetime Achievement Luminary Award adalah sebuah penghargaan menggunakan kategori bergengsi tertinggi di antara beberapa kategori lainnya, seperti Future Business Luminary Award, Green Luminary Award, & Innovation Luminary Award. Ciputra merupakan warganegara Indonesia pertama yang mendapat kehormatan buat memperoleh penghargaan ini.
Demikianlah sosok tangguh Ciputra yang berlatar belakang kurang mampu dapat menjalankan usaha yang perhitungannya diluar kemampuannya sendiri. Tetapi kuatnya karakter Ciputra dapat menjebol batasan-batasan yang mengekangnya sehingga ia dapat sebagai sukses eperti kini ini.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...