Wajib Tahu Si Penyulap Kedai Kopi Jalanan Menjadi Starbucks Kelas Dunia

Kedai kopi, loka seperti ini adalah loka yg membuat orang lain tidak hanya sekedar minum secangkir kopi saja buat menghilangkan rasa dahaga, tetapi seakan sebagai kebutuhan buat menghilangkan penat pada pikiran. Kopi sanggup menyentuh segala kalangan rakyat baik yang berada diperkotaan maupun pedesaan, semuanya menyukai minuman berwarna pekat ini.

Kegiatan menikmati kopi atau menggunakan bahasa kerennya ?Ngopi? Telah sebagai budaya tersendiri bagi masyarakat. Berbicara tentang kopi, jika Anda merupakan keliru satu penikmat kopi, tentu telah terbiasa mendengar loka minum kopi yg satu ini, Starbucks.

Image credit

Anda sebagai galat satu penikmat kopi, pasi penasaran menggunakan kedai kopi kelas global ini. Sang pemilik kedai yang bernama Howard Schultz pernah berkata ?Saya nir mampu memberi Anda resep rahasia supaya sukses, atau planning yg paripurna agar berhasil di global bisnis. Tetapi, pengalaman eksklusif aku mengatidakan bahwa bukan tidak mungkin buat memulai segalanya dari nol dan meraih melebihi mimpi-mimpi Anda?. Hal inilah yang menciptakan banyak orang tidak terkecuali aku yg mencoba mendatangi Starbucks buat sekedar menikmati secangkir kopi.

Profil

Pria kelahiran tahun 1952 di Seattle, Amerika Serikat. Howard Schultz lahir dari dari keluarga yg sederhana. Tetapi beruntung dia masih dapat melanjutkan pendidikannya hingga universitas. Sedari kecil ia sudah terbiasa hayati berdikari menggunakan melakukan pekerjaan sampingan. Howard Schultz memiliki hobi melancong ke luar kota & bahkan keluar negeri guna mempelajari kebiasan dan budaya disetiap negara.

Tahun 1963, Howard Schultz melancong ke kota Milan, Italia. Ketika bersantai di kota itu, ia tiba-tiba terpikirkan buat memiliki kedai kopi. Ia menyadari bahwa disetiap sudut blok di Milan memiliki kedai kopi dan kedai kopi itu sebagai istimewa karena tidak ha?Nya cita rasanya yang nikmat namun jua pelayanannya sangat ramah & memuaskan pelanggan.

Berawal menurut mimpi

apabila Anda berpikir mendirikan sebuah kedai kopi itu adalah usaha yang mudah, selayaknya membalikkan telapak tangan, maka cerita menurut tiga sa-habat ini sangatlah tidak sinkron. Bagimana jadinya bila 2 orang pengajar & seseorang penulis bertemu bersama & membahas tentang kopi? Itulah yang dilakukan ketiga orang sahabat ini. Jerry Baldwin, Zev Siegel, Gordon Bowker dalam 1971 pada Seattle, Washington, Amerika Serikat. Ya, mereka merupakan pemimpi yang memiliki gairah yg tinggi & itulah modal primer yang mereka miliki buat mendirikan Starbucks.

Mereka bertiga pun mendirikan sebuah toko kopi kecil yang ketika itu hanya sebagai penyuplai biji-biji kopi yang telah disangrai. Kecintaan mereka terhadap kopi membuat seorang sales tertarik & ikut bergabung. Howard tiba menggunakan ilham yg sangat brilian, ia menyarakankan agar ketiga sahabat ini membarui toko biji kopi mereka menjadi sebuh bar espresso dengan gaya Italia.

Saat itu toko kopi itu memang sedang mengalami krisis keuangan dengan utang dimana-mana, hal ini menciptakan Jerry menolak wangsit Howard yg dianggapnya tidak realistis menggunakan pola konduite rakyat Amerika yg pada itu tidak berminat buat mengeluarkan satu dollar pun demi segelas kopi. Namun bukan Howard namanya jika ia mudah menyerah & putus asa.

Perjalanan usaha

Image credit

Masih dengan ide yg dianggapnya brilian saat itu, dia mendirikan perusahaannya sendiri. Beliau pun mulai belajar berdasarkan apa yang sudah dialami oleh tiga teman pencinta kopi itu bahwa dia nir sanggup mendirikan perusahaannya menggunakan berhutang. Ia menentukan untuk bekerja keras mencari investor buat bisnisnya ini. Tetapi sekali lagi nir gampang menyakinkan orang-orang mengenai idenya buat mendirikan sebuah kedai kopi ala Italia. Hujatan maupun hinaan terhadap idenyatersebut selalu ada namun beliau nir pernah berputus asa.

Gagal menyakinkan investor maka beliau memutar otidak buat mendapatkan kapital dari bekerja, apapun dia lakukan sampai akhirnya bisa mengumpulkan uang dan membeli starbucks berdasarkan 3 sahabat itu. Akuisisi perusahan Starbucks pun terjadi & Howard menjadi pemilik resmi menurut toko biji kopi itu. Tidak tanggal menurut keraguan orang lain akan keinginannya, Howard pun menerima perlakuan sinis berdasarkan karyawan starbucks yang dibelinya.

Para karyawan tidak bisa menerima perubahan yang dibawanya. Tapi selain orang yang tidak mudah menyerah, Howard pun seorang pimpinan yang baik, ia melakukan pendekatan secara langsung kepada setiap pegawainya hingga mampu mendapatkan kepercayaan mereka. Ia tidak memecat karyawan yang meragukan idenya namun ia merangkul semua karyawannya.  Setelah merangkul semua karyawannya ia kemudia memulai merintis usahanya secara berlahan namun pasti.

Berawal dari apa yang ditemukannya di Milan saat itu, maka ia membuat sebuah kedai kopi yang tidak hanya menawarkan rasa namun juga pelayanan yang baik. Ia membentuk Starbucks Corporation dan menambahkan logo putri duyung yang bertelangjang dada sebagai ikon dari produknya demi memikat konsumen yang berusia muda. Starbucks pun  dibuka pertama kali di Seattle, Starbucks tumbuh dengan penjualan yang sangat cepat dan menawarkan hal baru dimasyarakat Amerika. Lalu pada tahun 1992, Starbucks telah menjadi perusahaan publik yang diperdagangkan, dan memiliki 165 outlet.

Starbucks membuka outlet pertamanya pada luar Amerika dalam tahun 1996 dan kota yg dipilihnya merupakan Tokyo, Jepang. Pada tahun 1998, dia berhasil menguasai pasar kopi pada Britania Raya, membeli 60 toko kopi Seattle Perusahaan & rebranding mereka menjadi Starbucks. Selain itu, mengambil alih Seattle?S Best Coffee, Torrefazione Italia & Diedrich Coffee.

Tahun 1990-an, Starbucks pun poly membuka kedai baru. Pertumbuhan usahanya semakin berlanjut sampai abad 20. Maret 2008, Starbucks telah memiliki 16.226 kedai, 11.434 pada antaranya berada di Amerika Serikat. Tetapi nir usang berselang, krisis ekonomi pun melanda kedai kopi rasa internasional ini, Howard menutup 600 kedainya & memberhentikan beberapa pegawainya buat mencegah kebangkrutan. Setelah krisis berlalu dan Starbucks bisa bertahan melaluinya, sekarang Anda bisa menemukan kedai ini dibanyak negara & penghasilannya pun nir diragukan lagi. Inilah kehebatan dari seseorang Howard yang bermula dari sebuah mimpi, lalu menjadi kedai kopi pinggir jalan hingga sebagai Starbucks kelas dunia.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...