Wajib Tahu Empat Jurus Presentasi Bisnis yang Sukses

Kita semua pasti pernah merasakan berada di posisi menjadi khalayak berdasarkan sebuah presentasi, entah presentasi usaha, presentasi saat kuliah, atau presentasi pada sebuah seminar. Waktu yg mungkin membuat Anda merasa bosan & mengantuk ketika sedang berada di tengah-tengah presentasi. Namun, pada saat yg lain Anda merasa sangat bersemangat dan menikmati presentasi tadi. Bagaimana mampu? Sebuah presentasi wajib dipersiapkan secara matang. Dari materi sampai pembicaranya. Pembicara yang kredibel dan data yg menarik akan menciptakan khalayak duduk memperhatikan Anda dengan seksama. Steve Job, contohnya. Ketika dia memotivasi orang, dia dapat menciptakan khalayak seperti tersihir sehingga bisa duduk berjam-jam mendengarkan pembicaraanya. Berbeda dengan orang yang tidak andal. Meskipun data yg tersaji cukup menarik, namun apabila oleh pembicara nir bisa menarik perhatian khalayak, data tadi tetap nir akan membuat khalayak mendengarkan omongan Anda.

Tidak semua pembicara handal memang memiliki bakat berkomunikasi semenjak kecil. Malahan, lebih banyak pembicara yang jago lantaran belajar. Sebagai bukti, Anda dapat menemukan poly sekolah dan loka kursus supaya Anda dapat sebagai pembicara yang baik. Selain mendaftar ke sekolah atau loka kursus tadi, kami menaruh lima jurus supaya presentasi Anda dapat membuat khalayak duduk diam dan bertepuk tangan sehabis Anda sesudah membicarakan data.

1. Mendengarkan khalayak

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang pengusaha adalah terlalu sering membicarakan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh perusahaannya. Mereka melewatkan kesempatan untuk bertanya an mendengarkan  kebutuhan-kebutuhan para pelanggannya. Jared Reitzin, pendiri mobileSotrm, pernah mengatakan, “Nothing is more annying than someone is pitching you, and it’s all about them, their products”. Hal ini dapat dibenarkan krena tidak ada satu orang pun yang senang mendengarkan orang lain yang terus menerus hanya membicarakan tentang diri atau produk mereka. Apabila mereka terus melakukan hal seperti ini, berarti mereka melakukan komunikasi satu arah, di mana komunikasi satu arah kurang efektif dalam bisnis.

Seorang wakil presiden dari pengembangan bisnis dan training pemasaran dari Asher Sales Strategies yg berbasis pada Washington, D. C. Menyarankan Anda buat membuka presentasi Anda menggunakan pertanyaan yang berorientasi kepada khalayak, seperti ?Saya sudah menyiapkan diskusi buat memberikan solusi bagi Anda, apakah terdapat yang berubah semenjak terakhir kali kita bertemu?? Lalu ?Apakah terdapat hal lain yang perlu kami tahu sebelum kita menyampaikan lebih lanjut mengenai solusi ini??. Pelanggan akan merasa diajak berpartisipasi pada presentasi Anda dan mereka akan menaruh kunci tentang bagaimana memenangkan transaksi. Yang perlu Anda lakukan hanyalah bertanya beberapa pertanyaan, mendengarkan, lalu membisu.

2. Persiapkan presentasi Anda sebaik mungkin sebelumnya

Tidak peduli sebagus apa atau seberapa acapkali melakukan presentasi, atau seberapa poly khalayak yang mengagumi, Anda tetap wajib melakukan persiapan yang matang sebelumnya buat menghindari gagalnya presentasi. Carilah warta selengkap-lengkapnya mengenai tema presentasi Anda. Anda bisa mencari referensi menurut buku, internet, atau bahkan bertanya langsung kepada pihak yg terkait. Misalnya, Anda diharuskan melakukan presentasi pada klien tentang suatu produk baru. Apabila Anda masih belum mengetahui produk itu dengan kentara, Anda bisa bertanya pribadi pada orang-orang yg bekerjasama. Setelah itu, buatlah poin-poin berupa outline berdasarkan presentasi Anda yang telah mencakup keseluruhan materi dengan rapi dan kentara.

Apila Anda adalah orang yg baru belajar dan diharuskan untuk melakukan presentasi di depan poly orang misalnya di podium atau di atas panggung atau bahkan di televisi, Anda bisa melakukan latihan terlebih dahulu. Anda dapat merekam diri sendiri saat sedang menyajikan data, kemudian lihat ulang videonya dan lihat pada bagian mana yg masih kurang, mana yang wajib dibubuhi, mana yang harus dihilangkan, & lain-lain. Hal lain yg dapat dilakukan adalah meminta rekan-rekan Anda buat menemani berlatih. Selain berlatih di depan orang, walaupun hanya pada grup kecil, Anda dapat meminta rekan-rekan buat memberi memahami apa saja yang kurang & wajib diperbaiki.

Tiga. Buat presentasi Anda tampak hidup

Banyak para pakar yg tidak menyadari bahwa presentasi yang dilakukannya sangat membosankan dan tidak menarik. Mereka umumnya menyajikan terlalu banyak data statistik menggunakan nada yang terus-menerus, bunyi yang kecil, & dibalut dengan cerita-cerita yg membosankan pula. Terri Sjodin, pendiri berdasarkan Sjodin Communications, pernah bergurau dengan mengatakan, ?Sometimes professionals have been giving the same presentation for so long they just slip into autopilot?. Pada zaman misalnya kini , presentasi yang dilakukan wajib menarik supaya bisa menerima dan mempertahankan perhatian khalayak.

Berpikir kreatif dan bersemangatlah ketika melakukan presentasi. Sajikan juga data-data Anda dengan cara yang menarik. Misalnya, daripada mengatakan, “sebanyak 8.734.135  penduduk di negara X belum pernah terikat hubungan atau sudah berpisah”, Anda dapat mengatakan, “Hampir sembilan juta orang masih jomblo di negara X”. Anda juga harus memperhatikan volume dan nada bicara Anda. Usahakan nada Anda naik-turun sesuai dengan konteks yang sedang Anda bicarakan. Pastikan juga suara Anda dapat terdengar oleh seluruh khalayak. Apabila khalayak Anda tampak bosan, lakukan presentasi secara komunikatif, misalnya bertanya pertanyaan-pertanyaan ringan yang dapat membuat khalayak kembali memperhatikan Anda. Anda juga bisa menyelipkan humor di tengah-tengah presentasi, namun apabila tidak yakin dengan kemampuan humor Anda, maka tidak perlu memaksakan.

4. Jangan bergantung dalam indera bantu visual

Brosur & slide show nir bisa menjual produk Anda. Terkadang kita berpikir bahwa kita nir perlu mempersiapkan presentasi kita secara matang karena telah ada indera bantu visual. Tentu saja hal misalnya ini tidak dapat dibenarkan. Alat visual hanya dibenarkan apabila dipakai sebagai indera bantu. Anda tidak bisa terlalu bergantung dalam indera-indera misalnya ini. Orang-orang tiba ke sebuah presentasi bukan buat melihat brosur atau melihat slide show Anda. Mereka datang buat mendengarkan penjelasan berdasarkan Anda. Mereka tidak mau membuang-buang waktunya buat melihat benda yg bisa mereka lihat pada rumah. Lagipula, apabila Anda terlalu bergantung dalam alat ini, mampu jadi pada tengah-tengah atau sebelum presentasi terjadi kesalahan teknis seperti laptop yg nir mau menyala atau brosur Anda yg hilang. Hal-hal seperti ini tidak boleh menghentikan Anda. Anda harus permanen melanjutkan presentasi dengan atau tanpa indera bantu visual.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...