Wajib Tahu 10 Etika Bisnis Untuk Wanita

Banyak perempuan meraih kesuksesan pada berbisnis. Keberhasilan tadi dicapai berkat tekad kuat, bisnis keras, strategi tepat sasaran, & yg tak kalah pentingnya yaitu mematuhi etika usaha. Etika usaha wanita tidak sinkron menggunakan pria. Wanita memiliki etika usaha yang lebih detail dan sensitif. Berikut ini merupakan etika usaha wanita yg mampu mendongkrak bisnis Anda:

1. Jangan berpakaian terlalu terbuka

Dalam berbisnis, usahakan Anda memperhatikan penampilan. Sebab penampilan menampakan profesionalitas. Kenakan pakaian yang rapi dan praktis. Tak perlu mengenakan aksesoris berlebihan. Sebaiknya pula nir mengenakan pakaian yang terlalu terbuka, misalnya blus berpotongan dada rendah atau rok yg terlalu pendek. Pakaian-pakaian misalnya itu dapat menciptakan Anda susah beraktivitas. Rekan kerja dan klien pula bisa terganggu melihat penampilan Anda.

Dua. Hindari menjalin interaksi asmara dengan rekan kerja laki-laki

Sebagian kantor melarang hubungan kerja antarkaryawan. Apabila Anda bekerja di loka misalnya itu, sebaiknya nir melanggar peraturan. Tetapi bila tidak terdapat larangan tersebut, sebaiknya Anda pun menghindari hubungan asmara dengan rekan kerja. Sebab hubungan tersebut bisa menganggu pekerjaan.

Sebagai contoh, apabila Anda dan kekasih bertengkar, susah menjaga profesionalitas pada loka kerja. Bisa jadi pekerjaan terhambat lantaran Anda berdua saling menghindar. Contoh lain, Anda tertarik dalam seorang rekan kerja yang ganteng . Akibatnya jam kerja Anda terbuang karena berusaha menarik perhatiannya. Produktivitas kerja menjadi turun.

Tiga. Jangan biarkan menstruasi mengganggu kinerja

Menstruasi merupakan tantangan yg harus perempuan hadapi tiap bulan. Menjelang menstruasi, emosi menjadi naik-turun. Kondisi tersebut berbahaya untuk berbisnis. Anda mesti pandai -pintar menahan gejolak rasa sedih, kesal, & marah. Jangan lampiaskan dalam klien juga rekan kerja. Saat menstruasi, umumnya perut terasa nyeri. Keadaan itu bisa diakali dengan minum obat pengurang rasa sakit.

4. Tak perlu ikut campur masalah orang lain

Dalam berbisnis, perempuan memiliki kepedulian tinggi yang bisa menjadi keuntungan juga kelemahan. Sifat itu sanggup menjadi laba jika dimanfaatkan dalam porsi yang pas. Misalnya terdapat rekan kerja yang berhari-hari tampak sedih. Anda bisa menanyakan masalahnya dan membantu memecahkannya. Namun jika ia tidak ingin Anda ikut campur, tak perlu menanyainya lebih jauh. Tak perlu juga mencari tahu ke sana kemari. Siapa tahu beliau belum siap membagi masalahnya menggunakan orang lain. Kalau dipaksa, jangan-jangan beliau justru menghindari Anda.

Lima. Hindari terlalu acapkali menggosip di tempat kerja

Menggosip merupakan galat satu kegiatan favorit perempuan saat berkumpul. Tak terdapat salahnya menggosip di loka kerja asalkan tidak berlebihan. Terutama jika aktivitas itu bisa mengurangi kepenatan kerja. Tetapi jika Anda menggosip terlalu sering, rekan-rekan kerja akan kehilangan hormat terhadap Anda. Apalagi apabila berita Anda mengakibatkan perselisihan di loka kerja. Berhati-hatilah jua pada memilih orang yg digosipkan. Jika bos menangkap basah Anda sedang menggosipkannya, bisa-mampu Anda dikenai sanksi!

Bagaimana jika Anda yang digosipkan oleh rekan-rekan kerja? Biarkan saja. Anjing menggonggong, kafilah berlalu. Jika Anda digosipkan yg jelek-buruk, bungkam lisan mereka dengan cara menaikkan prestasi kerja Anda.

6. Jangan menarik hati & jangan mau digoda bos

Semenarik apa pun bos Anda, usahakan jangan menggodanya. Itu mampu menyulitkan Anda dalam berbisnis. Bisa-bisa rekan kerja iri. Apabila Anda naik pangkat, sanggup jadi mereka mengira itu berkat Anda dekat dengan bos, bukan lantaran Anda sahih-sahih kompeten. Namun, bila bos yg menarik hati Anda, jangan ditanggapi. Tetapi tak perlu terlalu menghindarinya. Jaga komunikasi secara profesional.

7. Jika hendak cuti menikah atau hamil, ajukan jauh-jauh hari

Beritahukan planning menikah atau rencana kehamilan Anda pada atasan. Jadi mereka dapat berjaga-jaga mempersiapkan orang lain buat menggantikan Anda ad interim. Sebelum mengajukan cuti, pastikan semua pekerjaan Anda telah beres. Jika ada yang belum selesai, berikan instruksi yang jelas pada rekan kerja buat melanjutkannya. Setiap perusahaan memiliki kebijakan perlop yang tidak sama. Pastikan Anda mengetahuinya. Ajukan cuti paling tidak beberapa minggu sebelumnya.

8. Usahakan nir membawa anak ke tempat kerja

Apabila Anda seorang ibu sekaligus wanita karier, ada kalanya Anda mesti mengurus anak sambil bekerja. Namun tidak etis jika membawa anak ke tempat kerja karena dapat menganggu pekerjaan orang lain. Sebaiknya menggaji babysitter atau pembantu rumah tangga untuk menjaga anak Anda. Bisa juga menitipkan anak ke tempat penitipan anak. Beberapa kantor bahkan sudah memiliki fasilitas ini. Namun perlu Anda camkan, jangan sampai pekerjaan membuat Anda jauh dari anak. Selesai kerja, lewatkan waktu bersama anak Anda.

9. Jangan membawa kasus rumah tangga ke tempat kerja

Masalah rumah tangga sering membebani pikiran. Mulai dari anak-anak yg rewel, cekcok dengan suami, kurangnya uang untuk membayar kebutuhan sehari-hari, & sebagainya. Anda mesti pandai mengelola duduk perkara tadi. Jangan campuradukkan perkara tempat tinggal tangga menggunakan masalah pekerjaan. Begitu Anda meninggalkan rumah, tinggalkan kasus rumah tangga pada sana. Fokuslah bekerja pada tempat kerja. Begitu juga selesainya Anda meninggalkan tempat kerja, jangan bawa-bawa masalah pekerjaan ke tempat tinggal .

10. Hindari kesalahan-kesalahan kecil yg menciptakan orang lain kesal

Saat berbisnis, Anda bekerja dengan orang-orang yang tidak selaras kepribadian. Hal yang bisa ditolerir seseorang belum tentu sanggup ditolerir orang lainnya. Maka sebaiknya Anda peka. Sebagai langkah awal, patuhi aturan-anggaran dasar pada bekerja. Usahakan buat masuk kerja sempurna ketika. Begitu juga menggunakan kedap, usahakan nir terlambat terutama apabila keberadaan Anda mutlak diharapkan. Jika berhalangan masuk kerja, beritahu orang yang berkepentingan & berikan alasan yg kentara.

Hindari kebiasaan menahan mengerjakan tugas. Apabila Anda terlambat menyerahkan pekerjaan, hal itu akan menciptakan pekerjaan orang-orang lain terhambat. Apalagi apabila Anda berbisnis dibidang saham yg membutuhkan kecepatan kerja. Untuk meningkatkan kecepatan performa kerja Anda, hindari aktivitas-kegiatan yang menghabiskan ketika. Misalnya mengobrol ditelepon. Saat berada pada kantor, sebaiknya telepon hanya digunakan buat urusan pekerjaan.

Selain itu, Anda sebaiknya peka terhadap kebutuhan klien-klien Anda. Perhatikan kapan mereka harus beribadah. Jangan hingga rendezvous usaha menggunakan Anda menganggu ritual ibadah mereka. Perhatikan jua kapan saat yg sempurna buat makan. Dengan kepekaan-kepekaan tadi, interaksi Anda dengan klien akan berjalan lebih baik.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...