Wajib Tahu 9 Kunci Etika Bisnis Berbisnis di Cina
Anda tentu pernah mendengar petuah ?Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina?. Petuah itu memang tepat. Sejak dulu, Cina adalah negara yg unggul dalam ilmu pengetahuan dan peradaban. Etnis Tionghoa pula diakui menjadi pebisnis hebat. Mereka menguasai 90% perekonomian pada Indonesia. Bahkan dalam dasa warsa terakhir ini, pertumbuhan ekonomi Cina 7 kali lebih cepat berdasarkan Amerika.
Keberhasilan itu tidak tanggal berdasarkan tenaga kerja Cina yg berkualitas. Mereka memiliki naluri bisnis yg kuat dan kemauan buat bekerja keras. Tetapi itu saja tak relatif, mereka wajib mempunyai etika bisnis yang baik. Anda ingin menaikkan kemampuan pada bekerja? Tak ada salahnya belajar etika bisnis di Cina:
1. Mengamalkan Konfusianisme
Konfusianisme, atau lebih tak jarang disebut Kong Hu Cu, adalah kepercayaan yang dipeluk sang mayoritas orang Cina. Mereka menggunakannya sebagai pedoman pada berbisnis. Anda tidak perlu ikut memeluknya. Pahami saja inti ajaran ini kemudian praktikkan dalam berbisnis.
Salah satu falsafah Konfusianisme merupakan Lima Sifat Mulia (Wu Chang). Terdiri dari Ren (cinta kasih), yaitu sifat paling luhur manusia yg berkaitan menggunakan moralitas. Yang ke 2 Yi (kebenaran / keadilan), berkaitan dengan solidaritas. Yang ketiga Li (kesusilaan / kepantasan), berkaitan menggunakan tata krama dan budi pekerti. Yang keempat Zhi (kebijaksanaan), berkaitan menggunakan kearifan. Yang terakhir Xin (bonafide), berkaitan dengan kesetiaan menepati janji.
Lima Sifat Mulia itu berdampingan erat menggunakan Lima Etika (Wu Lun), yaitu falsafah yg mengatur hubungan dasar manusia. Lima Etika berisi ajaran tentang interaksi antara orang tua dan anak, abang & saudara termuda, suami dan istri, kawan dan sahabat, dan pimpinan dan bawahan. Oleh karenanya Lima Sifat Mulai sangat cocok diterapkan pada Lima Etika. Bisa jadi Anda tidak hanya berbisnis menggunakan pimpinan atau bawahan, tetapi jua menggunakan famili dan teman.
Dua. Mau bekerja keras
Orang Cina terkenal akan semangat kerjanya. Jika orang biasa merasa sudah relatif menggunakan bekerja 8-10 jam sehari, orang Cina tidak. Mereka bekerja hingga 16-18 jam sehari! Itu bukan karena gila kerja. Tetapi lantaran mereka menikmati pekerjaan & sadar benar bahwa pengorbanan berbanding lurus menggunakan hasil.
Apabila Anda ingin bekerja sekeras orang Cina, jangan lupakan kesehatan. Olah ragalah secara teratur. Konsumsi makanan yang bergizi dan rutin minum vitamin. Selain itu, coba pelajari cara tidur yang berkualitas. Maka Anda sanggup segar hanya menggunakan tidur sebentar.
Tiga. Memperlakukan pelanggan dengan baik
Dalam berbisnis, pelanggan merupakan raja. Orang Cina meyakini benar ajaran itu. Mereka berusaha menaruh pelayanan yg terbaik. Mulai dari hal sederhana, yaitu senyum. Apabila nir mampu tersenyum, jangan berani-berani membuka bisnis. Sebab seulas senyum merupakan jembatan antara pengusaha dan pelanggan. Pengusaha yang ramah akan disenangi oleh pelanggannya. Selain bersikap ramah, buat pelanggan nyaman dengan nir memburu atau memaksanya. Biarkan pelanggan melihat-lihat usaha Anda dengan bebas. Apabila tidak jadi bertransaksi, tidak mengapa.
4. Menghindari sikap pelit
Stereotip yang tersebar pada rakyat adalah orang Cina itu pelit. Padahal nir! Mereka bukan pelit, melainkan perhitungan. Dua sifat itu tidak selaras. Perhitungan berarti teliti pada berbisnis, baik pada bertransaksi maupun melakukan pembukuan. Sedangkan pelit berarti enggan memberi lebih pada orang lain.
Pebisnis yg pelit akan susah sukses. Maka jangan takut untuk memberi bonus atau bonus pada pelanggan. Hal itu tak akan merugikan. Pelanggan yg merasa puas justru akan bertransaksi lagi menggunakan Anda. Kemungkinan dia pula akan menyebarkan promosi baik menurut lisan ke lisan.
Lima. Tidak berbuat curang pada saingan
Hindari berbisnis menggunakan cara kotor, misalnya melakukan rekaan atau sabotase. Sebab hal itu bisa jadi bumerang bagi bisnis Anda. Apabila Anda memiliki saingan bisnis, berkompetisilah dengan amanah. Lebih baik lagi bila sanggup menjadikannya rekan kerja.
Mengapa wajib jadi pemenang tunggal menggunakan output tak seberapa, jika Anda dan saingan mampu menang beserta-sama dengan hasil lebih baik? Coba terapkan strategi win-win solution. Buat seluruh orang menjadi pemenang. Setiap pebisnis niscaya punya kelebihan juga kekurangan. Cermati kemampuan Anda, kemudian cermati kemampuan orang lain. Coba gabungkan. Tidak tidak mungkin bisnis Anda berkembang pesat.
6. Fleksibel dan mudah mengikuti keadaan
Bisnis merupakan dunia yg bergerak maju. Perubahan terjadi setiap saat. Anda musti berkepala dingin menghadapinya. Jangan gampang panik karena perkara mini . Fokuskan perhatian dalam masalah besar , baru lalu selesaikan kasus mini . Dengan demikian Anda bisa mengerjakan lebih poly hal & menghemat lebih poly saat.
Dalam berbisnis, Anda juga dituntut bekerja dengan poly orang. Padahal setiap orang memiliki kepribadian yang tidak sinkron. Sikap yg cocok bagi seorang belum tentu cocok bagi yg lainnya. Oleh karenanya Anda musti peka dan fleksibel. Untuk melatih kemampuan tadi, tidak ada salahnya bergaul dengan poly orang. Hal itu sanggup membuka pandangan sebagai akibatnya Anda tidak terlalu kaku.
7. Menghindari pemborosan, mengutamakan investasi
apabila usaha telah relatif stabil dan mulai terdapat pemasukan lebih, usahakan jangan diboroskan. Terutama buat kepentingan di luar bisnis misalnya kebutuhan sehari-hari. Jika Anda menginginkan baju baru, tunggu sampai pemasukan lebih poly. Lagipula kemampuan kerja dinilai bukan berdasarkan penampilan melainkan berdasarkan pelayanan.
Daripada diboroskan, sebaiknya pemasukan lebih dipakai buat berinvestasi. Misalnya untuk menambah karyawan, stok barang, atau membuka cabang pada tempat lain. Dengan demikian uang Anda akan terus berputar. Penghasilan sebagai lebih banyak.
8. Tak terdapat salahnya mempekerjakan sanak keluarga
Banyak orang Cina berbisnis dengan sanak keluarganya sendiri. Hal itu boleh saja dilakukan, asal sanak famili yg bersangkutan memang kompeten. Lebih baik mereka bekerja menggunakan Anda daripada bekerja dengan orang lain. Sebab antarkeluarga biasanya lebih amanah dan terbuka. Hal itu memudahkan pada usaha.
Maka tak perlu galau jika ada sanak famili yg melamar kerja dalam perusahaan Anda. Jangan berpikir tentang nepotisme. Berpikirlah menyejahterakan famili. Namun Anda juga musti profesional pada bekerja. Jika sanak keluarga Anda melakukan kesalahan, tegur saja. Tak perlu menahannya karena tidak lezat hati. Sebab dalam bekerja, rekan ya rekan.
9. Tidak mudah puas
Bisnis orang Cina sanggup terus berkembang karena mereka tak gampang puas. Tetapkan sasaran yg tinggi tetapi tetap realistis. Konsistenlah dalam sasaran itu. Jika berhasil mencapai sebagian sasaran, jangan berpuas diri dan berhenti hingga sana. Teruslah berjuang & berusaha dengan tekun. Lihat kondisi di sekeliling Anda, jadilah peka terhadap kebutuhan orang kurang lebih. Lantas ciptakan bisnis baru berdasarkan pengamatan itu. Bisa pula melakukan investasi, diversifikasi produk maupun melirik bidang bisnis lain.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...