Wajib Tahu 6 Alasan Untuk Tidak Terburu-buru Menikah Saat Masih Berhutang

Menikah merupakan momen-momen yang ditunggu sang setiap pasangan. Kehidupan baru akan dijalani sang pasangan yg baru menikah. Namun menikah tidak semudah yang dibayangkan jika masih punya hutang pada sana-sini. Berikut ini beberapa alasan untuk nir terburu-buru menikah waktu masih punya hutang.

1. Harus mempunyai dana cadangan ketika keadaan darurat

Tidak munafik apabila zaman kini uang merupakan segalanya. Sebelum, menikah sudahkah dana cadangan disiapkan? Cukupkah penghasilan yg dimiliki buat membiayai keluarga? Apakah seluruh hutang sudah terbayar lunas? Bagaimana dengan tabungan di hari tua? Sudah stabilkah keuangan famili?

Lebih baik melunasi hutang terlebih dahulu sebelum menikah. Di mana saja & kapan saja hutang akan selalu mejadi perkara pada kehidupan seorang. Mulai kini kumpulkan pundi-pundi uang untuk ditabung. Bedakan antara tabungan & dana cadangan. Dana cadangan hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat. Sisihkan 10% penghasilan buat dana cadangan ini. Selain itu, alangkah lebih baiknya jika iuran pertanggungan jangka panjang pula disiapkan.

2. Langkah terbaik untuk memulai pernikahan adalah awal kehidupan yang baru, meninggalkan berbagai kenangan negatif, termasuk hutang

Jika terbebas dari hutang maka hidup terasa tenang. Orang yang tidak mempunyai hutang hidupnya lebih bahagia dan bebas dibanding mereka yang berhutang. Bayangkan jika sudah menikah dan masih mempunyai hutang. Kesulitan akan bertambah dua kali lipat. Beban hidup akan bertambah. Bahagiakan pasangan  tanpa terbebani dengan hutang. Segera tinggalkan gaya hidup yang lama. Segera bayar hutang maka beban akan hilang. Mulailah hidup baru tanpa hutang. Anda bisa berbulan madu, berlibur ke tempat yang belum pernah dikunjungi bersama pasangan dengan bahagia.

Tiga. Memicu pertengkaran dan tempat tinggal tangga yg tidak stabil

Ekonomi memang sebagai faktor tertinggi ketidakharmonisan pada famili. Hutang menumpuk, biaya hidup semakin mahal, kebutuhan semakin bertambah. Saat Anda telah mempunyai pasangan hidup, keluarga merupakan tanggung jawab terbesar. Jangan sampai ada pertengkaran pada tempat tinggal tangga yang dikarenakan hutang bawaan sebelum menikah. Sebelum ke jenjang pernikahan pikirkan pulang hutang-hutang yang menumpuk. Segeralah buat melunasi hutang yang tersisa daripada saat menikah wajib bekerja keras buat membayar hutang. Akan muncul permsalahan baru waktu hutang dibawa ke pernikahan. Demi mendapat penghasilan tambahan, jam lembur rela diambil. Waktu yang seharusnya bisa dipakai buat famili menjadi berkurang. Siklus pergi pagi pergi malam akan mewarnai kehidupan. Malam hari pulang lembur lalu istirahat. Tiba-tiba telah pagi lagi, suda wajib siap berangkat kerja lagi. Bisa dibayangkan sendiri sedikit sekali kualitas ketika buat keluarga. Ketika masih sendiri, hal ini tentu tidak menjadi masalah. Yang sebagai perkara bahwa kini tidak lagi hayati sendiri. Keluarga sangat membutuhkan perhatian. Saat senang yg harusnya dinikmati bersama famili terlewat begitu saja. Oleh karena itu, jangan terbiasa berhutang waktu masih muda.

4. Hutang dapat mencegah buat membeli berbagai pembelian akbar misalnya tempat tinggal , mobil, atau aset yang dibeli atas nama suami-istri

Secara tidak langsung, dapat dikatakan bahwa hutang merupakan penunda investasi. Semakin banyak hutang, semakin lama waktu untuk berinvestasi. Karena keterbatasan biaya, investasi gagal dilakukan. Siap untuk menikah berarti siap untuk segalanya. Namun, karena ada hutang semua keinginan bisa terhambat.  Satu-persatu pastikan semua kebutuhan sudah dipenuhi. Pastikan sudah ada rumah untuk ditinggali bersama keluarga. Pastikan juga segala keperluan rumah tangga bisa dibeli tanpa harus merepotkan orangtua. Anda bisa menikamati semua aset tanpa harus berpikir lagi tentang hutang. Bayangkan jika hutang yang dimiliki berubah menjadi dana cadangan. Pasti meyenangkan bukan. Kebanyakan hutang menyebabkan investasi menurun karena sebagian uang dihabiskan untuk membayar hutang. Seharusnya sudah bisa membeli rumah baru namun karena terjerat hutang baru bisa tinggal di rumah kontrakan. Jangan sampai keadaan seperti ini terjadi dalam keluarga.

5. Kemungkinan harus mempersiapkan biaya kehamilan, persalinan, dan membesarkan bayi

Sebelum menikah pikirkan balik kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Hal ini akan sangat bermanfaat mengingat porto tempat tinggal sakit ketika ini sangat mahal. Beberapa hal yg perlu disiapkan salah satunya merupakan porto kehamilan. Saat hamil kebutuhan akan meningkat seperti; wajib membeli pakaian khusus bunda hamil, nurtisi yg relatif buat mak dan bayi, porto buat mengikuti kelas-kelas senam kehamilan, dan lain-lain. Selain itu terdapat jua porto persalinan. Jika persiapan persalinan lancar, kebahagiaan menggunakan keluarga akan lebih terasa. Pasca persalinan diperlukan juga persiapan spesifik misalnya persiapan gizi bayi, persiapan alat-alat & perlengkapan, dan jua biaya untuk hajatan pada tetangga. Setelah seluruh kebutuhan tersebut terpenuhi, kebutuhan lain sudah menanti di depan. Salah satunya merupakan asuransi. Persiapkan asuransi buat si butir hati terutama asuransi pendidikan. Asuransi sedikit poly akan sangat membantu. Persiapkan jua kebutuhan bayi. Bayi membutuhkan makan, sandang, & hiburan. Semakin akbar anak, semakin banyak kebutuhan. Sudah adalah kewajiban orang tua buat memenuhi kebutuhan anak. Dana yang diperlukan mampu dibilang tidak sedikit. Sekali lagi, pertimbangkan kebutuhan-kebutuhan ini sebelum tetapkan buat menikah. Selesaikan dahulu hutang yg telah menumpuk.

6. Pertimbangkan mengenai biaya resepsi

Dengan hutang yang menumpuk tidak sepatutnya menggelar pesta pernikahan yang megah. Jika nekad tetap menikah ketika hutang masih menumpuk, maka lakukan pesta pernikahan dengan biasa saja. Jangan terlalu mewah dan megah. Tidak lucu jika uang yang digunakan untuk pesta pernikahan merupakan uang dari berhutang. Bayangkan saat selesai resepsi Anda dipusingkan dengan hutang yang membengkak tidak terkendali. Pernikahan bertujuan membahagiakan semua pihak. Kunci bahagia salah satunya adalah bebas dari hutang. Resepsi yang mahal megah membutuhkan biaya yang mewah. Pengeluaran untuk menyewa gedung, membayar katering, menyebar undangan, membayar pakaian, membeli souvenir,  membayar semua dokumentasi, dan masih banyak lainnya.  Belum lagi biaya tak terduga lainnya.

Itulah tadi enam alasan buat nir terburu-buru menikah waktu masih berhutang. Dari poin satu sampai poin enam sudah dijabarkan satu per satu. Inti pembahasan tersebut merupakan megenai kesiapan dan kemapanan. Siapkan dulu diri sendiri baru setelah itu menyiapkan pasangan dan keluarga. Petuah di atas jua berlaku bagi kaum wanita. Meskipun bagi wanita jarang yang berhutang tetapi tetap perlu diwaspadai. Hindari menikah saat hutang menumpuk. Jangan terbiasa mengandalkan suami. Memang benar saat menikah, seseorang istri berhak menerima nafkah menurut suami. Tetapi jangan cuma mengandalkan suami. Apabila jumlah hutangnya mini tentu nir masalah. Tetapi apabila hutangnya besar , hal ini dapat memicu terjadinya keretakan rumah tangga.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...